Raspberry Pi 3 Telah Dirilis! Berikut Spesifikasi, Uji Performa & Lainnya

Temukan detil dari Raspberry Pi 3 yang baru saja dirilis dan lihat bagaimana fitur-fiturnya dibandingkan dengan versi Raspberry Pi sebelumnya.


on Sen, 02/29/2016 - 20:03
38.985 View

Raspberry Pi 3 telah dirilis! Semoga masih ada beberapa dari anda yang masih terkejut mendengar kabar yang mengembirakan ini. Sekitar empat tahun yang lalu, Raspberry Pi telah terjual sebanyak delapan juta unit -- tiga juta dalam satu tahun yang lalu -- dan sekarang pada ulang tahun ke-empatnya model terbaru dari Pi telah dirilis. Maka dari itu, berikut kami coba berikan detil dan spesifikasi dari Raspberry Pi yang baru ini.

Dan tentunya, dari banyak rumor yang telah beredar, Pi 3 memang dilengkapi dengan jaringan nirkabel built-in.

Spesifikasi Raspberry Pi 3

SoC: Broadcom BCM2837
CPU: 4× ARM Cortex-A53, 1.2GHz
GPU: Broadcom VideoCore IV
RAM: 1GB LPDDR2 (900 MHz)
Networking: 10/100 Ethernet, 2.4GHz 802.11n wireless
Bluetooth: Bluetooth 4.1 Classic, Bluetooth Low Energy
Storage: microSD
GPIO: 40-pin header, populated
Ports: HDMI, 3.5mm analogue audio-video jack, 4× USB 2.0, Ethernet, Camera Serial Interface (CSI), Display Serial Interface (DSI)

Radio Nirkabel

Bagian ini ukurannya sangat kecil, hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop atau kaca pembesar, chip Broadcom BCM43438 menyediakan LAN nirkabel standar 2,4GHz 802.11n, Bluetooth rendah daya, dan dukungan Bluetooth 4.1 klasik. Dengan apiknya dibenamkan dalam boardnya Raspi untuk tetap menjaga biaya seminim mungkin, dari pada menggunakan modul-modul umum yang mesti dibeli terpisah dan harganya cukup mahal, fitur dari komponen ini yang tidak digunakan hanyalah bagian penerima radio FM.

[[{"fid":"602","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Chip Radio Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Chip Radio Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Chip Radio Raspberry Pi 3","title":"Chip Radio Raspberry Pi 3","height":"306","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Antenna Radio/Wi-Fi ?

Kita tidak perlu menggunakan antenna eksternal pada Raspi 3. Chip radionya sudah terhubung dengan chip antenna ini yang disolder langsung ke board, untuk menjaga ukurannya tetap ramping dan minimum. Meskipun bentuknya kurang meyakinkan, tetapi antenna ini mestinya lebih dari cukup untuk bisa menangkap sinyal Wi-Fi dan Bluetooth -- meskipun terhalang dinding.

[[{"fid":"603","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Antenna Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Antenna Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Antenna Raspberry Pi 3","title":"Antenna Raspberry Pi 3","height":"298","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

SoC (System on Chip)

Dibuat khusus untuk Rapsi 3 yang baru, system-on-chip (Soc) dari Broadcom BCM2837 dipersenjatai dengan prosesor berperforma tinggi ARM Cortex-A53 yang memiliki empat core berkecepatan 1.2GHz dengan cache memory Level 1 sebesar 32kB dan Level 2 512kB, sebuah prosesor grafis VideoCore IV, dan terhubung dengan modul memory 1GB LPDDR2 pada bagian belakang board.

[[{"fid":"604","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Spesifikasi Chip Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Spesifikasi Chip Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Spesifikasi Chip Raspberry Pi 3","title":"Spesifikasi Chip Raspberry Pi 3","height":"300","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

GPIO

Raspberry Pi 3 menggunakan pin header general-purpose-input-output (GPIO) yang sama dengan versi sebelumnya yaitu Model B+ dan Model A+. Perangkat-perangkat sebelumnya yang menggunakan GPIO versi ini akan tetap bisa digunakan tanpa modifikasi apapun; perubahan yang ada pada versi ini hanyalah switch untuk UART yang terekspos pada pin GPIO, tapi penanganannya sekarang secara internal oleh sistem operasi.

[[{"fid":"605","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Pin Header GPIO Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Pin Header GPIO Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Pin Header GPIO Raspberry Pi 3","title":"Pin Header GPIO Raspberry Pi 3","height":"342","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Chip USB

Raspberry Pi 3 menggunakan chip SMSC LAN9514 yang sama dengan pendahulunya, Raspberry Pi 2, mendukung konektifitas Ethernet dan USB empat channel pada board. Seperti sebelumnya, chip SMSC terhubung ke SoC melalui satu channel USB, beroperasi sebagai adaptor USB-ke-Ethernet dan USB hub.

[[{"fid":"606","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Chip USB Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Chip USB Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Chip USB Raspberry Pi 3","title":"Chip USB Raspberry Pi 3","height":"342","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Uji Performa Raspberry Pi 3

Ingin tahu seberapa jauh lebih cepat Raspberry Pi 3 yang baru ini? Mari perhatikan hasil perlombaannya dengan para saudara-saudaranya terdahulu:

[[{"fid":"607","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Sysbench","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Sysbench"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Raspberry Pi 3 Sysbench","title":"Raspberry Pi 3 Sysbench","height":"400","width":"365","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Menawarkan dukungan untuk operasi multi-thread -- dengan memanfaatkan prosesornya yang memiliki empat core pada Pi 2 dan Pi 3 -- hasil SysBench diatas menunjukan sejauh mana Raspi telah berevolusi semenjak varian pertamanya. Meski performa single-thread telah jauh meningkat, hal yang paling baik adalah penggunaan program dengan multi-thread, sehingga empat core dari Raspi 3 bisa digunakan dengan maksimal.

[[{"fid":"608","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Python GPIO","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Python GPIO"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Raspberry Pi 3 Python GPIO","title":"Raspberry Pi 3 Python GPIO","height":"297","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Pin GPIO Raspberry Pi kebanyakan diprogram menggunakan Python, tapi hal ini sering membuat masalah performa pada CPU. Pada pengujian ini, sebuah program RPi.GPIO sederhana akan menyalakan dan mematikan sebuah pin pada GPIO dengan secepat mungkin sementara penghitung frekuensi melakukan penghitungan seberapa cepat ia bisa merespon untuk pindah dari kondisi mati ke hidup dan sebaliknya.

[[{"fid":"609","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 QuakeIII","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 QuakeIII"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Raspberry Pi 3 QuakeIII","title":"Raspberry Pi 3 QuakeIII","height":"309","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Ini adalah hasil pengujian performa dengan memainkan video game twitch shooter klasik Quake III Arena, game ini cukup menyedot performa CPU dari Raspi. 'Timedemo' standar dijalankan pada resolusi 1280x1024, high geometric, maximum texture detail, 32-bit texture quality, dan trilinear filtering untuk mendapatkan hasil diatas.

[[{"fid":"610","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Whetstone","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Whetstone"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Raspberry Pi 3 Whetstone","title":"Raspberry Pi 3 Whetstone","height":"310","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Dikembangkan oleh B.A Wichman pada tahun 1970 dengan maksud untuk mengukur kecepatan sebuah komputer, Whestone benchmark berfokus pada perhitungan performa floating-point. Terlepas dari umurnya, pengujian dengan metode ini menawarkan sebuah rangkuman yang jelas dari performa peak floating-point dari sebuah prosesor.

[[{"fid":"611","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Dhrystone","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Raspberry Pi 3 Dhrystone"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Raspberry Pi 3 Dhrystone","title":"Raspberry Pi 3 Dhrystone","height":"326","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Jika Whetstone melakukan pengukuran dari sisi performa floating-point, Dhrystone yang dikembangkan dari tahun 1980 oleh Reinhold P Weicker berfungsi untuk mengukur integer - atau performa perhitungan bilangan bulat. Seperti halnya dengan floating-point, Dhrystone masih banyak digunakan hingga saat ini dan memiliki kualitas pengukuran yang bagus untuk synthetic benchmark pada chip-chip yang berbeda.

[[{"fid":"612","view_mode":"wysiwyg","fields":{"format":"wysiwyg","field_file_image_alt_text[und][0][value]":"Penggunaan Power Raspberry Pi 3","field_file_image_title_text[und][0][value]":"Penggunaan Power Raspberry Pi 3"},"type":"media","link_text":null,"attributes":{"alt":"Penggunaan Power Raspberry Pi 3","title":"Penggunaan Power Raspberry Pi 3","height":"387","width":"400","class":"media-element file-wysiwyg"}}]]

Anda tentu tidak bisa mendapatkan performa ekstra tanpa mengorbankan sesuatu. Pi 3 menggunakan banyak daya pada pengujian ini, tapi performa ekstra yang jauh lebih tinggi dari versi sebelumnya berarti juga memerlukan daya yang lebih meskipun sedang dalam kondisi diam. Bagi mereka yang memerlukan penghematan daya dalam proyek berbasis Raspberry Pi mungkin lebih bagus jika menggunakan Model A+ atau Pi Zero sebagai alternatifnya.

Demikian ulasan dari model Raspberry yang baru saja dirilis hari ini. Raspberry Pi 3. Seperti pengalaman sebelumnya, meskipun sudah banyak tersedia lapak-lapak di Indonesia yang menyediakan pre-order untuk Raspi 3, namun biasanya perlu waktu tiga minggu hingga satu setengah bulan untuk Raspi 3 bisa tersebar secara merata hingga ke Indonesia. Untuk harga? dari situs resminya, dikatakan harganya masih sama, $35.

Semoga bermanfaat.

- Dikutip dari The MagPi

Profil Penulis

User Picture
  • Member Since 9 tahun 10 bulan ago
Aditya Suranata

Embedded System, Internet of Things, Precision Agriculture, Controlled Environment...

Aditya suka menulis, bukan hanya sekedar hobi, menulis menjadi medianya untuk mencurahkan pikiran dan perasaan. Di TutorKeren.com kebanyakan menyumbang tulisan sesuai dengan minat dan keahliannya yaitu pada kategori pemrograman dan elektronika....

Komentar Terbaru

Comments