Internet of Things - Pertemuan 2

Pada pertemuan ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang tantangan utama penerapan dan pengembangan Internet of Things.


on Sel, 02/21/2023 - 22:16
281 View

Pertemuan Ke - 2

CPMK

:

CPMK2, Memiliki pengetahuan tentang tantangan utama pengembangan IoT.

Sub-CPMK

:

1. Mengetahui apa saja tantangan utama pengembangan IoT.

Topik/Bahan Kajian

:

BK2, Tantangan utama pengembangan IoT.

Strategi/Metode/Model/

Teknik/ Tahapan Pembelajaran

:

Presentasi 10 menit dan diikuti dengan diskusi dua arah.

Pelaksanaan Pembelajaran

:

Luring, 3 x 50 Menit

Referensi

:

REF1REF2

Tugas & Evaluasi

:

Tugas Presentasi Kelompok

Seputar tantangan utama dalam pengembangan IoT.

Tantangan utama penerapan dan pengembangan Internet of Things

Penerapan dan pengembangan Internet of Things (IoT) memiliki tantangan-tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

Keamanan Data

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat yang terhubung dengan internet dan dapat saling bertukar data. Namun, keamanan IoT menjadi isu yang penting karena perangkat IoT seringkali memiliki kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Beberapa permasalahan terkait keamanan data IoT adalah sebagai berikut:

  1. Keamanan perangkat: Banyak perangkat IoT memiliki kelemahan dalam hal keamanan, seperti kata sandi bawaan yang lemah atau tidak adanya pembaruan perangkat lunak. Ini memungkinkan penyerang untuk memanipulasi atau mengambil alih perangkat tersebut.
  2. Kerentanan jaringan: Perangkat IoT seringkali terhubung ke jaringan yang kurang aman, seperti jaringan Wi-Fi publik atau rumah tangga. Ini dapat memungkinkan penyerang untuk membajak data yang dikirimkan atau diterima oleh perangkat.
  3. Privasi: Perangkat IoT dapat mengumpulkan data sensitif, seperti informasi pribadi atau informasi lokasi, yang dapat digunakan untuk memantau atau memanipulasi pengguna. Hal ini dapat membahayakan privasi dan keamanan pengguna.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah keamanan data IoT adalah:

  1. Peningkatan keamanan perangkat: Produsen perangkat IoT harus memastikan bahwa perangkat mereka memiliki keamanan yang memadai dengan melindungi kata sandi bawaan yang kuat dan menyediakan pembaruan perangkat lunak teratur.
  2. Jaringan yang aman: Penting untuk menggunakan jaringan yang aman, seperti jaringan Wi-Fi yang dilindungi dengan kata sandi yang kuat atau jaringan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi lalu lintas data.
  3. Mengenkripsi data: Penting untuk mengenkripsi data yang dikirimkan dan diterima oleh perangkat IoT. Hal ini dapat membantu melindungi data sensitif dari penyerang.
  4. Mematuhi peraturan privasi: Produsen perangkat IoT harus mematuhi peraturan privasi yang berlaku dan memastikan bahwa pengguna diberikan pilihan untuk mengontrol penggunaan data mereka.
  5. Pendidikan pengguna: Penting bagi pengguna untuk mengerti risiko keamanan IoT dan cara melindungi perangkat dan data mereka. Pendidikan dan kesadaran tentang praktik keamanan cyber dapat membantu mengurangi risiko penyerangan pada perangkat IoT.

Infrastruktur Jaringan

Infrastruktur jaringan adalah kunci untuk menjalankan Internet of Things (IoT) secara efektif. Namun, infrastruktur jaringan IoT menghadapi beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan terkait infrastruktur jaringan IoT adalah sebagai berikut:

  1. Kapasitas jaringan yang terbatas: Perangkat IoT mengirimkan data dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Jumlah perangkat IoT yang terus meningkat juga berkontribusi pada kapasitas jaringan yang terbatas.
  2. Standarisasi: Industri IoT belum sepenuhnya mengadopsi standar yang seragam, seperti protokol komunikasi dan antarmuka perangkat. Ini dapat menghambat interoperabilitas antara perangkat IoT.
  3. Keamanan: Jaringan IoT harus aman dari serangan siber, seperti serangan denial-of-service (DoS), penyerangan jaringan dan akses yang tidak sah ke data.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah infrastruktur jaringan IoT adalah:

  1. Penyediaan Kapasitas Jaringan yang Cukup: Menyediakan kapasitas jaringan yang cukup untuk mendukung jumlah perangkat IoT yang terus meningkat, seperti meningkatkan kecepatan internet dan membangun jaringan seluler yang lebih luas dan cepat.
  2. Standarisasi Industri: Mengadopsi standar yang seragam, seperti protokol komunikasi dan antarmuka perangkat, dapat membantu meningkatkan interoperabilitas dan mempermudah integrasi perangkat IoT.
  3. Keamanan Jaringan IoT: Menggunakan teknologi keamanan siber yang canggih untuk mengamankan jaringan IoT dari serangan siber, seperti firewalls, deteksi dan respons serangan siber, enkripsi data, dan manajemen hak akses.
  4. Edge Computing: Menggunakan teknologi edge computing untuk memproses data secara terdesentralisasi, di dekat sumber data atau di ujung jaringan, sehingga dapat mengurangi jumlah data yang dikirim ke cloud dan meningkatkan respons waktu.
  5. Jaringan Terdistribusi: Menggunakan jaringan terdistribusi yang dapat memungkinkan perangkat IoT untuk berkomunikasi secara langsung dengan satu sama lain tanpa harus bergantung pada server pusat atau cloud. Ini dapat mengurangi latensi jaringan dan mempercepat respons waktu.

Kompatibilitas dan Interoperabilitas

Kompatibilitas dan interoperabilitas adalah permasalahan penting dalam lingkungan Internet of Things (IoT), karena banyak perangkat IoT yang berbeda diproduksi oleh vendor yang berbeda, dengan protokol dan antarmuka yang berbeda pula. Beberapa permasalahan terkait kompatibilitas dan interoperabilitas dalam IoT adalah:

  1. Standar yang tidak seragam: Tidak adanya standar yang seragam dalam IoT dapat menghambat interoperabilitas antara perangkat IoT.
  2. Format Data yang Berbeda: Perangkat IoT dapat menghasilkan data dalam format yang berbeda, sehingga sulit untuk memproses data secara konsisten.
  3. Perbedaan Antarmuka Perangkat: Perangkat IoT dapat memiliki antarmuka yang berbeda-beda, sehingga mempersulit integrasi dengan sistem yang ada.
  4. Kesulitan Memperbaharui dan Menambahkan Perangkat: Perangkat IoT mungkin sulit diperbaharui atau ditambahkan ke dalam lingkungan IoT yang ada.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah kompatibilitas dan interoperabilitas dalam IoT adalah:

  1. Mengadopsi Standar Industri: Industri IoT perlu mengadopsi standar yang seragam, seperti protokol komunikasi dan antarmuka perangkat, sehingga memungkinkan perangkat IoT dari vendor yang berbeda untuk berkomunikasi dan berintegrasi dengan mudah.
  2. Menggunakan Middleware: Middleware dapat memfasilitasi komunikasi antara perangkat IoT yang berbeda dengan menyediakan lapisan abstraksi yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat dan aplikasi.
  3. Menerapkan Teknologi Open Source: Teknologi open source dapat membantu dalam mengatasi masalah interoperabilitas dengan menyediakan solusi yang dapat diakses oleh semua orang.
  4. Meningkatkan Interoperabilitas pada Tingkat Aplikasi: Peningkatan interoperabilitas pada tingkat aplikasi dapat membantu dalam memfasilitasi integrasi perangkat IoT dengan sistem yang ada.
  5. Mengadopsi Arsitektur Mikroservices: Arsitektur mikroserices dapat memungkinkan perangkat IoT berkomunikasi dan terintegrasi dengan sistem yang ada melalui antarmuka yang terstandarisasi.

Biaya

Biaya adalah salah satu permasalahan utama dalam pengembangan dan implementasi Internet of Things (IoT). Berikut adalah beberapa permasalahan terkait biaya dalam IoT:

  1. Biaya Hardware dan Perangkat Konektivitas: Perangkat IoT memerlukan hardware yang memadai untuk dapat berfungsi secara optimal, dan biaya perangkat ini dapat menjadi mahal. Selain itu, perangkat IoT memerlukan konektivitas yang memadai, dan biaya jaringan juga dapat menjadi mahal.
  2. Biaya Perawatan dan Pemeliharaan: Perangkat IoT memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang terus-menerus, dan biaya ini dapat menjadi signifikan.
  3. Biaya Pengolahan dan Penyimpanan Data: Perangkat IoT dapat menghasilkan jumlah data yang besar, dan biaya pengolahan dan penyimpanan data ini dapat menjadi mahal.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah biaya dalam IoT adalah:

  1. Mengadopsi Perangkat yang Hemat Energi: Mengadopsi perangkat yang hemat energi dapat membantu mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang.
  2. Menggunakan Teknologi Cloud: Teknologi cloud dapat membantu mengurangi biaya infrastruktur karena perangkat IoT dapat memanfaatkan kapasitas penyimpanan dan pengolahan data di cloud.
  3. Menerapkan Teknologi Open Source: Teknologi open source dapat membantu dalam mengurangi biaya perangkat dan infrastruktur karena solusi open source biasanya tersedia secara gratis atau dengan biaya yang lebih rendah.
  4. Menggunakan Platform IoT yang Terpadu: Menggunakan platform IoT yang terpadu dapat membantu dalam mengurangi biaya implementasi dan pengembangan IoT dengan menyediakan solusi yang sudah terintegrasi dan mudah digunakan.
  5. Memilih Vendor dengan Biaya yang Kompetitif: Memilih vendor yang menawarkan biaya yang kompetitif dapat membantu mengurangi biaya operasional. Namun, perlu diperhatikan juga kualitas perangkat dan layanan yang ditawarkan oleh vendor tersebut.

Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan pada teknologi Internet of Things (IoT) dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa permasalahan terkait ketergantungan pada teknologi IoT:

  1. Ketergantungan pada Koneksi Internet: IoT memerlukan koneksi internet untuk berfungsi, dan kegagalan koneksi internet dapat memengaruhi kinerja dan fungsionalitas perangkat IoT.
  2. Ketergantungan pada Data: Perangkat IoT menghasilkan dan mengumpulkan data dalam jumlah yang besar, dan organisasi dapat menjadi terlalu tergantung pada data ini untuk pengambilan keputusan.
  3. Ketergantungan pada Sistem Otomatis: Sistem otomatis dalam IoT dapat menjadi terlalu tergantung pada teknologi dan algoritma, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam beberapa kasus.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah ketergantungan pada teknologi IoT adalah:

  1. Memiliki Rencana Darurat: Organisasi harus memiliki rencana darurat yang jelas dan terperinci untuk mengatasi kegagalan sistem IoT dan koneksi internet.
  2. Meningkatkan Redundansi: Meningkatkan redundansi dalam infrastruktur IoT dapat membantu meminimalkan risiko kegagalan sistem dan koneksi internet.
  3. Meningkatkan Keamanan: Meningkatkan keamanan sistem IoT dan data dapat membantu melindungi organisasi dari ancaman keamanan dan kegagalan sistem.
  4. Mengadopsi Teknologi Backup: Mengadopsi teknologi backup, seperti penggunaan jaringan seluler cadangan atau penyimpanan data backup dapat membantu mengurangi risiko ketergantungan pada koneksi internet dan data.
  5. Mengembangkan Sistem Manual: Organisasi dapat mengembangkan sistem manual yang dapat digunakan sebagai alternatif ketika sistem otomatis IoT gagal berfungsi.

Privasi

Privasi adalah salah satu permasalahan utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan implementasi Internet of Things (IoT). Berikut adalah beberapa permasalahan terkait privasi dalam IoT:

  1. Data Pribadi yang Dikumpulkan: IoT mengumpulkan data pribadi yang dapat mencakup informasi sensitif tentang individu, seperti lokasi, kebiasaan, preferensi, dan perilaku. Jika data ini diambil tanpa izin atau digunakan secara tidak pantas, dapat mengancam privasi individu.
  2. Ketergantungan pada Perusahaan: Banyak perangkat IoT dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan yang mungkin memiliki kepentingan bisnis lain yang dapat mengancam privasi individu. Selain itu, jika perusahaan ini mengalami pelanggaran data, informasi pribadi individu dapat terancam.
  3. Kekuatan Teknologi: Teknologi IoT memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dan menghasilkan analisis mendalam tentang individu dan kelompok mereka. Namun, penggunaan teknologi ini dapat memengaruhi privasi individu.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah privasi dalam IoT adalah:

  1. Penegakan Hukum: Negara dapat menegakkan hukum dan peraturan yang memastikan bahwa perusahaan mengumpulkan data dengan izin individu dan menjaga kerahasiaannya.
  2. Pengembangan Standar dan Protokol Privasi: Pengembangan standar dan protokol privasi yang terstandarisasi dapat membantu meningkatkan privasi individu dengan membatasi pengumpulan data, mengenkripsi data yang dikumpulkan, dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi aturan privasi yang ketat.
  3. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pendidikan dan kesadaran masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran individu tentang pentingnya privasi dan memberi mereka pengetahuan tentang cara mengamankan data mereka.
  4. Teknologi Keamanan: Penggunaan teknologi keamanan seperti enkripsi data dan firewall dapat membantu memastikan bahwa data individu aman dari ancaman penggunaan yang tidak pantas.
  5. Desain Privacy by Default: Prinsip privacy by default harus diterapkan dalam desain perangkat IoT. Ini berarti bahwa privasi harus menjadi prioritas dalam desain, pengembangan, dan implementasi IoT untuk memastikan bahwa privasi individu diprioritaskan dan dilindungi secara efektif.

Keterbatasan Energi

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan dan penerapan Internet of Things (IoT) adalah keterbatasan energi. Beberapa permasalahan terkait keterbatasan energi pada IoT adalah:

  1. Daya Tahan Baterai yang Terbatas: Banyak perangkat IoT yang bergantung pada daya baterai untuk beroperasi, dan daya baterai tersebut terbatas. Hal ini dapat menyebabkan perangkat mati ketika baterai habis dan membutuhkan penggantian baterai yang sering, yang dapat menyebabkan biaya tambahan dan masalah lingkungan.
  2. Keterbatasan Sumber Daya Energi: Beberapa perangkat IoT dapat membutuhkan daya yang lebih besar dari baterai dan mungkin memerlukan sumber daya energi eksternal, seperti listrik atau energi surya. Namun, ketersediaan sumber daya energi dapat menjadi masalah dalam lingkungan tertentu.
  3. Masalah Skalabilitas: IoT terdiri dari jutaan perangkat yang terhubung, dan setiap perangkat memerlukan daya untuk beroperasi. Keterbatasan energi dapat membatasi jumlah perangkat yang dapat ditambahkan ke jaringan IoT dan dapat memengaruhi skala dan luas implementasi IoT.

Beberapa pilihan solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan energi pada IoT adalah:

  1. Optimasi Energi: Pengoptimalan energi dapat membantu mengurangi penggunaan daya oleh perangkat IoT. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan teknologi hemat energi seperti teknologi pengiriman data cerdas dan pengaturan kembali frekuensi pengiriman data.
  2. Penggunaan Energi Alternatif: Penggunaan sumber daya energi alternatif seperti energi surya atau energi kinetik dapat membantu memperpanjang masa pakai perangkat dan meminimalkan ketergantungan pada baterai.
  3. Penggunaan Jaringan Nirkabel yang Efisien: Penggunaan jaringan nirkabel yang efisien dan teroptimasi dapat membantu mengurangi penggunaan daya oleh perangkat IoT.
  4. Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan: Pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang dapat memperkirakan dan mengoptimalkan penggunaan daya perangkat IoT dapat membantu mengatasi masalah keterbatasan energi.
  5. Desain Perangkat Hemat Energi: Desain perangkat hemat energi dapat membantu memperpanjang masa pakai baterai perangkat IoT dan mengurangi penggunaan daya secara keseluruhan. Ini dapat mencakup penggunaan sensor yang efisien atau teknologi hemat energi lainnya.

Secara keseluruhan, IoT memiliki banyak potensi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup manusia, tetapi tantangan-tantangan di atas harus diatasi terlebih dahulu agar dapat diterapkan dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan dan organisasi harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan mengembangkan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan dalam implementasi IoT.

Profil Penulis

User Picture
  • Member Since 9 tahun 10 bulan ago
Aditya Suranata

Embedded System, Internet of Things, Precision Agriculture, Controlled Environment...

Aditya suka menulis, bukan hanya sekedar hobi, menulis menjadi medianya untuk mencurahkan pikiran dan perasaan. Di TutorKeren.com kebanyakan menyumbang tulisan sesuai dengan minat dan keahliannya yaitu pada kategori pemrograman dan elektronika....

Komentar Terbaru

Comments